Gunjung Tangkuban Perahu Bandung - Orang Indonesia mana yang tidak kenal dengan salah satu Obyek Wisata di Bandung yaitu Gunung Tangkuban Perahu yang sudah melegenda dan terkenal dikalangan warga Jawa Barat ini ?
Saya yakin, dari mulai anak kecil hingga orang dewasa pasti akan mengenal kepopuleran serta legendanya yang melekat dengan gunung Tangkuban Perahu yang merupakan simbol pariwisata warga Bandung ini, tentu saja akan selalu di ingat dan dikenang oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Nah...! seperti apa sih... keistimewaan dan daya tarik dari Gunung Tangkuban Perahu yang berlokasi di bagian barat kota Bandung ini?,mari kita simak bahasannya di bawah ini.
GUNUNG TANGKUBAN PERAHU BANDUNG
"Ya... benar sekali...!", cerita sejarah tentang Gunung Tangkuban Perahu Bandung ini memang memiliki nilai khusus tersendiri, sehingga semua orang pada mengetahui dan bagi yang belum tahu justru akan menambah rasa penasarannya untuk mengunjungi tempat wisata yang memiliki pemandangan alam yang sangat luar biasa indahnya ini.
Tentunya yang menjadi daya tarik lainnya dari gunung yang dekat dengan kawasan wisata Lembang ini, adalah suhu alam pegunungan yang dingin dan merupakan salah satu gunung yang terbilang masih aktif di Indonesia.
Tapi, meskipun terbilang masih aktif, gunung Tangkuban Perahu tidaklah berbahaya bagi para wisatawan yang hendak melihat dari dekat keindahan alam gunung ini.?
Bagimana pun keindahan serta kisah legenda kontroversialnya yang melekat di gunung yang satu ini, yaitu tentang cerita seorang anak yang bernama Sangkuriang, yang mencintai dan sekaligus ingin menikahi ibu kandungnya sendiri yang bernama Dayang Sumbi.
SEJARAH GUNUNG TANGKUBAN PERAHU BANDUNG
Cerita tentang gunung Tangkuban Perahu, memang sangat legendaris dan penuh dengan kontroversial. Di balik keindahan alam serta sejuk dan dinginnya kawasan ini, ternyata objek wisata di Bandung barat ini, menyimpan sejuta misteri tentang sebuah kasus yang menurut saya adalah kasus incest atau perkawianan sedarah pada zaman dahulu kala, yang meskipun belum terjadi namun hal ini melatarbelakangi nama sebuah gunung begitu termasyur hingga kini.
Nah.., apabila Anda belum mengetahui atau mau merefresh kembali cerita seputar kisah Sangkuriang yang mencintai ibunya Dayang Sumbi, sehingga dari kisah kasih itu terbentuklah gunung Tangkuban perahu, silahkan Anda baca di Sejarah Tangkuban Perahu.
WISATA GUNUNG TANGKUBAN PERAHU BANDUNG
Gunung yang terbilang masih aktif ini merupakan sebuah kawasan tempat wisata alam Bandung yang berdekatan dengan daerah Lembang masih di wilayah Bandung dan juga merupakan primadona pariwisata daerah Jawa Barat.
Karena tempat wisata alam khas pegunungan yang banyak memiliki keunikan serta tentunya keindahan panorama serta kesejukan udaranya ini mampu menarik banyak jumlah kunjungan wisatawan untuk berkunjung ke tempat yang asri dan sangat indah ini pada saat akhir pekan apalagi ketika musim liburan panjang tiba.
Perlu Anda ketahui, bahwa pada tahun 2014 yang baru lalu, wisata alam gunung Tangkuban Perahu ini, pernah beberapa kali ditutup akses jalan masuknya oleh pemerintah daerah Jawa Barat karena diperkirakan akan meletus.
Hal tersebut dikarenakan intensitas semburan kawah di bagian atas gunung Tangkuban Perahu serta asap belerang yang meningkat dikhawatirkan menjadi pertanda bahwa gunung Tangkuban Perahu akan meletus dan tentunya sudah sangat berbahaya bagi para wisatawan yang akan berkunjung kesana serta akan mengancam keselamatan jiwa mereka.
Oleh karena itu sempat beberapa kali ditutup dari aktifitas wisata, meskipun beberapa waktu kemudian dibuka kembali dikarenakan aktifitas vulkaniknya dianggap sudah kembali dalam keadaan normal dan tidak berbahaya lagi.
"Lalu apa sih...sesungguhynya yang menjadi daya tarik utama Tempat Wisata di Bandung Barat ini bagi para wisatawan ?"
Yang pasti tentu saja gunung Tangkuban Perahu yang ada di Bandung ini salah satu kawasan pegunungan terbaik yang dimiliki oleh Indonesia, karena selain nilai sejarah gunung Tangkuban Perahu yang melegenda, lokasi wisata ini juga merupakan kawasan hutan lindung yang masih terjaga kelestarian, keasrian dan kesegaran udaranya.
Selain dari pada itu, alasan lain yang membuat tempat wisata gunung Tangkuban Perahu ini selalu dikunjungi dan dibanjiri oleh para wisatawan di akhir pekan, apalagi di musim liburan adalah karena gunung Tangkuban Perahu ini termasuk kawasan hutan lindung yang sangat ekstrim udaranya dan sangat dingin.
Maka sudah jelas nilai jual kesejukan tempat menjadi alasan utama yang membuat para wisatawan asal luar kota seperti Jakarta atau daerah lainnya di Indonesia menyempatkan diri untuk datang ke tempat ini, senang dan betah berlama-lama menikmati indahnya alam dan suhu pegunungan di tempat wisata Bandung ini.
Perlu Anda ketahui, bahwa tingkat suhu rata-rata di kawasan hutan gunung Tangkuban Perahu ini pada siang hari berada dikisaran 17 derajat Celcius, sementara suhu di malam harinya jauh lebih ekstrim lagi, karena bisa mencapai temperatur 2 derajat Celcius.
Oleh karena itu, setiap pengunjung yang hendak ke sini, perlu persiapan bawa jaket yang tebal karena bisa menjadi solusi atau bahan pertimbangan yang terbaik dan tepat, agar tidak kedinginan nantinya.
Informasi lainnya tempat wisata di Bandung ini, bahwa gunung Tangkuban Perahu memiliki tiga kawah utama yang terbentang luas, sehingga apabila Anda mencoba menyusuri alur jalan di setiap sisinya bisa menghabiskan waktu kira-kira 2 jam lebih.
Oleh karena itu apabila Anda berencana datang ke sana untuk menikmati keindahan kawasan ini, dianjurkan agar memakai sepatu dan perlu menyiasati waktu, karena kawasan wisata yang beroperasi mulai pukul 07.00 pagi sampai pukul 17.00 sore ini bisa diselimuti kabut sewaktu-waktu.
Dan tahukah Anda bahwa ada kepercayaan bagi warga sekitar gunung Tangkuban Perahu, barangsiapa yang bisa melemparkan batu dari tepian kawah dan sampai tepat ke tengah kawah, maka hajat apa pun akan terkabul, dan faktanya sampai saat ini belum ada orang yang berhasil melemparkan batu dan bisa sampai ke tengah air kawah gunung Tangkuban Perahu...believe it or not ?
Tiga kawah utama gunung Tangkuban Perahu ini, ternyata sudah berumur puluhan ribu tahun. Tercatat bahwa kawah yang pertama kali muncul setelah letusan adalah kawah Paguyangan Badak ( tempat berendam Badak dalam bahasa Indonesia ) yang berumur kurang lebih 90 ribu sampai 40 ribu tahun, yang kemudian dalam fase pergerakan tanah atau geologis memunculkan kawah baru secara berurutan yakni kawah Upas sedangkan kawah yang terakhir yang kita kenal sekarang namanya kawah Ratu yang berumur 10 ribu tahun sampai sekarang.
Satu lagi, apabila Anda berada di gunung Tangkuban Perahu ini, persiapkan juga untuk membawa masker atau sapu tangan sebagai penutup hidung. Hal itu dikarenakan bahwa Anda sudah pasti akan bersentuhan atau merasakan bau belerang atau sulfur yang bisa sangat menyengat hidung.
Dan yang tak kalah pentingnya juga apabila Anda menyusuri tepian kawah yang bisa memakan waktu 2 jam itu, maka siapkanlah payung untuk menjaga kita dari sengatan sinar Matahari, karena tanpa kita sadari meskipun kita merasakan hawa sejuk dan dingin, akan tetapi kulit kita bisa terbakar secara tidak sadar karenanya.